Friday, 30 October 2009

Cinta Mereka Dulu, Kini dan Nanti

Keluarga adalah segalanya..
Mereka adalah bagian yang tidak mungkin terpisah dari hidupku.
Bersama mereka aku belajar banyak hal, menjalani hidup bersama tidak hanya dalam suka tapi juga dalam duka.
Mungkin mereka tidak ada 24 jam ada di sisiku, tapi mereka selalu tau kapan aku membutuhkan mereka.

Ayahku mungkin bukan orang yang bisa menjadi sahabat bagi anaknya, tapi beliau selalu tau bagaimana melindungi anaknya dari berbagai hal buruk di dunia ini tanpa menimbulkan rasa terkekang dan takut bagi anaknya.
Ibuku mungkin bukanlah ibu yang selalu bisa memberikan perhatian penuh kepada anaknya, tapi beliau selalu tau bagaimana cara membagi kasih sayangnya secara adil kepada setiap anaknya.

Kakak-kakak perempuanku mungkin bukanlah saudara yang selalu bisa mendengarkan keluh kesahku, tapi mereka selalu bisa menjadi tempat terbaik untuk berbagi di dunia ini disaat aku membutuhkan mereka.
Adikku mungkin bukanlah adik yang selalu patuh terhadapku dan kakak-kakak perempuanku, tapi dia selalu tau bagaimana menempatkan dirinya terhadap saudara-saudara perempuannya. Tidak hanya menempatkan dirinya sebagai adik tapi juga sebagai teman bagi kami, bahkan terkadang dia bisa melindungi kami layaknya seorang ayah yang melindungi anaknya.

Tuesday, 13 October 2009

Dulu Kawan Sekarang Lawan

Ini udah jadi nasibnya pengangguran,,sibuk cari kerja sana-sini tapi belum ada hasil.he..
Tapi dari sekian banyak cerita di balik sulitnya cari kerja yang paling menarik adalah sifat sahabat yang berubah aneh hanya karena sebuah lowongan.


Belum juga diterima tapi dia sudah menganggap bahwa kita adalah musuhnya. Mungkin benar dalam hal melamar pekerjaan kita adalah saingan untuknya, tapi bukan berarti dia jadi menyembunyikan apa yang dia tahu tentang lowongan tersebut. Misalnya saja syarat-syarat yang dibutuhkan dan kapan dia akan pergi melamar ke tempat tersebut.

Aneh memang apalagi selama ini kita telah menganggap dia sahabat, susah senang sudah dilalui bersama. Dunia terasa kejam apabila ini terjadi,, hanya untuk mencari sesuap nasi teman pun bisa menjadi lawan bagi kita sendiri. Klo diantara kalian ada yang pernah mengalami ini jangan terlalu diambil pusing. Berpikirlah positif, bahwa dia mungkin bukan orang yang pantas dijadikan sahabat bagi kita...^^

Saturday, 3 October 2009

Pendewasaan Diri Berdasarkan Ekonomi Keluarga

Bertambahnya usia seharusnya menjadikan diri kita lebih dewasa, tapi ternyata hal itu tidaklah selalu benar. Hal ini serupa dengan pernyataan salah seorang pengajarku ketika kuliah dulu. Ternyata telah dilakukan riset mengenai faktor yang mempengaruhi pola berpikir seseorang, yaitu salah satunya adalah tingkat perekonomian keluarga.

Menurut beliau, peneliti yang bersangkutan membagi objek mereka menjadi 3, yaitu anak dari keluarga miskin, anak dari keluarga yang ekonominya cukup, dan anak dari keluarga kaya. Pada anak dari keluarga miskin pola pikir mereka mengalami peningkatan drastis. Namun perkembangan pola pikir tersebut hanya berhenti disaat mereka memasuki usia remaja dan tidak mengalami perkembangan lagi. Pada anak yang berasal dari keluarga yang ekonomi yang cukup, perkembangan pola pikir berjalan sesuai dengan bertambahnya usia dan pada anak yang berasal dari keluarga kaya perkembangan pola pikir memang terjadi namun mengalami penurunan kembali.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa anak yang yang berasal dari keluarga miskin pemikirannya jauh lebih dewasa dibandingkan dari anak seusianya dan mengapa anak dari keluarga kaya memiliki pemikiran yang lebih kekanak-kanakan dari anak seusianya? Menurut peneliti hal ini terjadi karena pada umumnya anak dari keluarga miskin selalu diajarkan bagaimana mengatasi kesulitan hidup dengan berusaha sendiri agar bisa bertahan, sedangkan pada anak yang berasal dari keluarga kaya pada umumnya justru memperoleh apa yang mereka inginkan dari orangtua mereka tanpa harus berusaha terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut itulah maka peneliti menarik kesimpulan bahwa proses pendewasaan diri pada manusia dipengaruhi oleh perekonomian keluarga.

Thursday, 1 October 2009

Dunia Kerja

Setelah bersusah payah lebih dari sepuluh tahun menyelesaikan pendidikan di sekolah dan tingkat universitas,ternyata perjuangan belumlah selesai. Justru di sinilah dimulainya perjuangan hidup sebenarnya, yaitu dunia kerja.

Mencari pekerjaan tidaklah hanya mengandalkan nilai yang kita peroleh di masa sekolah tapi juga dibutuhkan kriteria lainnya. Kemampuan lain yang dimaksud antara lain adalah kemampuan bahasa asing, kemampuan mengoperasikan komputer dan internet, bahkan diperlukannya pengalaman kerja yang kita miliki sesuai bidang perkerjaan yang kita ingin ajukan.

Mengenai kriteria tentang kemampuan bahasa asing dan pengoperasian komputer serta internet dimasa kini mungkin hal tersebut bukanlah suatu masalah karena hal tersebut telah menjadi matapelajaran di sekolah-sekolah. Namun untuk kriteria yang terakhir menimbulkan pertanyaan, yaitu bagaimanakah untuk para calon karyawan yang baru ingin mencoba dunia kerja dan tidak memiliki pengalaman sebelumnya? Kapankah mereka akan memperoleh pekerjaan bila setiap perusahaan selalu mempertanyakan pengalaman kerja kepada mereka?

Look at Me

free counters